Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 02 April 2012

Availability, Accessibility & Affordability…

Kategori : Entrepreneurship
Oleh : Muhaimin Iqbal 

Maraknya demo BBM hari-hari ini sebenarnya baru terfokus pada satu dari tiga masalah serius yang terkait dengan bahan bakar, yaitu pada affordability atau keterjangkauannya. Yang lebih serius perlu dipikirkan dalam jangka panjang sebenarnya bukan hanya masalah affordability ini, tetapi accessibility  dan availability dari bahan bakar itu sendirilah yang tidak kalah pentingnya. Dalam dunia ekonomi, tiga hal ini yaitu availability, accessibility dan affordability adalah masalah sekaligus tantangan dan peluang besar.


Bayangkan untuk saudara-saudara kita yang sekarang hidup di Papua dan pulau-pulau yang jauh lainnya, mereka sering tidak punya pilihan sehingga terpaksa membayar bahan bakar premium dengan harga yang bisa mencapai Rp 15,000/liter atau bahkan lebih. Mengapa begitu mahal di tempat mereka ?. Bahan bakar memang tersedia (available) di kilang-kilang atau depo-depo di pulau jawa, tetapi nyaris tidak accessible (tidak bisa diperoleh) di tempat mereka.

Kita-pun yang di Jawa bisa menemui situasi semacam ini, bila karena satu dan lain hal Pertamina tidak bisa memproduksi bahan bakar yang cukup, yang membuat bahan bakar tidak available maka tentu bahan bakar ini pasti juga tidak accessible bagi kita. Yang kita demo sekarang sebenarnya baru buntut dari tiga serangkai Available – Accessible dan Affordable.

Kita mempermasalahkan buntut-nya karena itu yang kita rasakan sekarang, kalau kita berfikir jangka panjang sampai ke anak cucu kita – maka urutannya akan berbeda. Pemerintah atau siapapun yang berwenang dalam bidang energy ini harus bisa ‘menenangkan’ masyarakat dengan program-programnya yang menjamin energy available, accessible dan tentu juga harus affordable.

Kalau energy tidak available, pasti juga tidak accessible dan juga tidak affordable. Kalau dia available, kemungkinannya bisa accessible bisa juga tidak. Kalau dia available dan accessible, maka dia bisa affordable dan bisa juga tidak. Jadi yang kita demo sekarang baru 1/3 dari masalah besar yang ada seperti dalam diagram pohon dibawah.

Problems Definition

Karena masalah energy ini merupakan masalah kebutuhan pokok seluruh masyarakat, maka sudah sewajarnya kalau pemikiran terhadap energy ini menjadi perhatian utama manakala kita memilih wakil-wakil kita, pemimpin kita dlsb.

Pada pemilu yang akan datang misalnya kita bisa menuntut pada seluruh wakil-wakil dan calon pemimpin kita, konsep apa yang mereka pikirkan tentang availability, accessibility dan affordability untuk kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat baik itu energy, bahan pangan, perumahan, kesehatan dan berbagai masalah pokok lainnya.

Tiga hal tersebut di atas selain menjadi urusan pemerintah, sebagian  juga bisa digarap oleh swasta dan inilah peluang besarnya. Di setiap kotak merah dalam diagram diatas adalah peluang bagi yang bisa membuatnya hijau.

Ketika bahan bakar untuk mobil tidak lagi tersedia misalnya, maka mobil-mobil ringan yang bisa digerakkan dengan tenaga surya bisa menjadi peluang. Ketika bahan bakar tidak accessible di suatu daerah, pihak-pihak yang bisa mengirimkannya dengan efisien dan affordable akan memiliki peluangnya.

Tiga konsep ini juga berlaku untuk segala kebutuhan kita, jadi dengan memahami konsepnya akan menjadi peluang tersendiri bagi yang mau menggarapnya.

Dinar misanya menjadi peluang saya karena bersama Antam dan Peruri, kami telah membuatnya available, bersama para agen kami membuatnya accessible di berbagai kota, dan dengan sepenuhnya mengikuti mekanisme pembentuan harga melalui pasar sempurna yang dinamis – maka kami membuatnya affordable.

Project e-commerce SHIPHA yang saat ini sedang kami persiapkan system-nya juga insyaallah akan bekerja dengan cara yang sama. Bersama para vendor, para trader, agent dan service provider insyaallah kami ingin membuat penyembuhan-penyembuhan dengan cara Islami itu menjadi available, accessible dan affordable.

Kotak-kotak merah yang masih bisa dihijaukan, itulah peluang kita. Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal