Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 19 April 2013

‘Wag The Dog’ Harga Emas…
Ada Joke yang dimulai dengan pertanyaan : ‘mengapa anjing suka mengibaskan ekornya ?’, jawabannya adalah ‘karena anjing lebih cerdas dari ekornya’. Kalau saja si ekor lebih cerdas dari anjingnya maka bisa jadi si ekorlah yang mengibaskan anjing – bukan sebaliknya. Perandaian ini yang kemudian dalam bahasa Inggris memunculkan idiom ‘Wag the Dog’ – si ekor yang mengibaskan anjingnya. Fenomena penurunan harga sangat tajam yang terjadi di pasar emas global dalam beberapa hari terakhir adalah fenomena yang mirip dengan ‘Wag the Dog’ ini
Dalam bahasa Inggris idiom ‘Wag the Dog’ adalah untuk menggambarkan pengelabuan perhatian secara sengaja dari sesuatu yang besar dan nyata kearah sesuatu yang direkayasa dan tidak nyata.
Idiom tersebut bahkan diangkat menjadi sebuah film komedi terkenal di tahun 1997 dengan judul ‘Wag the Dog’. Film ini tentu saja fiksi tetapi nampaknya terinspirasi oleh beberapa kejadian sesungguhnya di Amerika dalam suatu era pemerintahan beberapa tahun sebelumnya. Diceritakan disitu bahwa bagaimana seorang incumbent president yang sedang akan mencalonkan kembali untuk periode kedua kalinya, melakukan segala cara untuk sekedar memperbaiki namanya yang telah rusak oleh skandal perempuan.

Kamis, 18 April 2013

Harga Emas Dalam Perspektif Jangka Panjang…

Semalam harga emas turun tajam – paling tajam sejak saya mulai mengamati langsung pergerakan harga emas dunia lima tahun terakhir. Dalam situasi seperti ini, pasti banyak pertanyaan dari masyarakat pengguna emas atau Dinar. Ada apa sebenarnya ?, apa yang harus dilakukan ? kemana arah selanjutnya ? dlsb. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan lebih mudah dijawab bila kita lihat harga emas ini dalam perpektif jangka panjang dan dalam perspektif ekonomi yang lebih luas.


Sumber : BPS, IDX, Kitco & GeraiDinar
Saya akan gunakan data dua puluh tahun terakhir dan belajar juga dari luar pasar emas, yaitu dengan saudara-nya yang mirip - pasar saham. Untuk era modern ini pasar saham lebih mateng dari pasar emas karena para pemainnya adalah korporasi-korporasi besar dunia. Bila di Indonesia ya perusahaan-perusahaan besar Indonesia.
Selama dua puluh tahun terakhir, setidaknya saya melihat tiga kali penurunan besar di pasar saham yaitu selama krisis 1997-1998 (turun 38%), krisis di awal reformasi tahun 2000 (turun 42%) dan terakhir pengaruh krisis finansial global tahun 2008 (turun 51%).
Pada periode yang sama, harga emas atau dalam hal ini saya setarakan Dinar mengalami dua kali penurunan besar yaitu tahun 1999 (turun 27%) dan yang sekarang sedang terjadi (sudah turun 14% dari harga tertingginya 2011).
Apa Penyebabnya ?
Kenaikan harga saham mestinya sejalan dengan pertumbuhan perusahaan-peusahaan yang tercatat di bursa saham. Karena yang tercatat di bursa saham umumnya perusahaan-perusahaan besar yang memegang peran penting pada ekonomi suatu negara, maka pertumbuhan bursa saham mestinya juga seiring dengan pertumbuhan ekonomi negeri yang bersangkutan.

Jumat, 05 April 2013

Proses Bukan Hasil…
Seorang anak laki-laki bermain di tepi pantai, di terik matahari berjam-jam dia membuat istana pasir yang indah. Setelah selesai dia menikmati sejenak karyanya, kemudian melihat di kejauhan datanglah ombak besar. Blaaas, ombak menyapu habis hasil jerih payahnya. Anak laki-laki ini bersorak gembira ketika hasil karyanya disapu habis oleh ombak. Kok dia bisa gembira ? Karena dia tahu ombak pasti datang , dia tahu bahwa dia hanya bermain sesaat !
Yang dilakukan oleh para orang tua seperti kita-kita sebenarnya tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh anak laki-laki kecil tersebut. Kita membangun istana pasir dengan pekerjaan kita, karir kita, usaha kita dlsb. Yang membedakan dengan si anak laki kecil tadi adalah kita mengabaikan kenyataan bahwa ombak pasti datang !
Ketika mengejar karir, kita mengira bahwa karir itulah tujuan kita sehingga kita mengira kebahagiaan akan datang pada saat cita-cita tercapai. Ketika kita membangun usaha kita mengira bahwa usaha itulah tujuan kita, sehingga kita kira akan bahagia ketika usaha berhasil sukses.

Rabu, 03 April 2013

Bekerja Apa Kita Nanti…?
Setelah tulisan saya sebelumnya dengan judul “Makan Apa Kita Nanti ?”, ada yang menggelitik saya untuk menulis lanjutannya yang tidak kalah pentingnya yaitu tulisan yang berjudul “Bekerja Apa Kita Nanti ?” ini. Secara umum makanan kita sangat erat hubungannya dengan pekerjaan kita. Karena orang harus bekerja untuk bisa makan, maka dalam suatu ecosystem perekonomian – harus ada pekerjaan cukup agar masyarakatnya juga bisa makan cukup. Solusi kecukupan pangan tidak bisa lepas dari solusi kecukupan lapangan kerja.
Saya agak miris ketika Komite Ekonomi Nasional(KEN) kita baru-baru ini mengusulkan bahwa untuk mengatasi pangan kita kedepan, kita harus mencari lahan diluar Indonesia katanya - lihat berita lengkapnya di Detik Finance (13/03/2013). Silahkan para ekonom yang ahli memperdebatkannya, tetapi menurut saya solusi yang konon di berita tersebut sudah sampai ke Presiden R.I. ini – bisa berdampak luar biasa pada kehilangan lapangan kerja di Indonesia.

Selasa, 02 April 2013

Sang Pemimpin…
Suatu saat ada pohon besar rubuh menghalangi jalan, seorang komandan mengerahkan prajuritnya untuk menyingkirkan pohon tersebut. Sekuat tenaga prajurit tersebut berusaha mengangkat, pohon tersebut tetap tidak bergerak. Seorang penunggang kuda yang hendak lewat bertanya kepada sang komandan : “ mengapa kamu tidak ikut mengangkatnya ?” jawab komandan : “itu tugas mereka, bukan tugasku !”.
Lantas si penunggang kuda turun, berusaha sekuat tenaga membantu para prajurit mengangkat pohon yang menghalangi jalan. Pohon besar tersebut berhasil disingkirkan. Si penunggang kuda ini kemudian berkata kepada sang komandan : “Lain kali kalau ada beban berat untuk diangkat, panggil Sang Panglima !”.
Sang panglima ini bila di Amerika disebutnya Commander in Chief – yaitu presiden Amerika sendiri, dan sang penunggang kuda tersebut ternyata adalah George Washington – president AS pertama – yaitu Commander in Chief tentara Continental pada perang revolusi AS.

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal