Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 15 Agustus 2014

Harga Emas Di Tengah Kegaduhan …

Empat bulan lalu saya menulis Dinar Emas Di Tahun Politikmaka karena hampir pasti PEMILU Presiden akan berlangsung satu putaran – moment of truth itu akan terjadi dalam rentang sebulan kedepan. Hanya saja, naik turunnya harga emas tidak hanya factor kondisi politik dalam negeri – tetapi juga didominasi oleh berbagai perkembangan di tingkat global. Hari-hari ini yang sangat dominan mempengaruhi harga emas dunia adalah perkembangan di Iraq.

Iraq dengan produksi minyaknya yang masuk 10 besar dunia, memproduksi sekitar 3.4 juta (bbl/day) atau sekitar 3.5 kali produksi minyak Indonesia. Dengan jumlah produksi seperti ini, kejadian-kejadian di Iraq sangat memadai untuk mengguncang harga minyak dunia.


Bukan hanya masalah harga minyak yang berpengaruh di ekonomi dunia, tetapi persepsi akan terganggunya supply minyak saja sudah cukup untuk membuat pasar panik. Dan setiap kali pasar panik, dampaknya selalu ke harga emas – yaitu para pelaku pasar butuh tempat berlabuh yang aman – safe haven - ketika badai menerjang.

Bersamaan dengan kegaduhan di Iraq tersebut, kita sedang di puncak kehangatan politik menjelang pilpres bulan depan. Kondisi ekonomi kita-pun lagi kurang baik ditandai dengan defisit neraca perdagangan yang sempat mencapai US$ 1.94 milyar April lalu.

Defisit ini saja sudah cukup untuk melemahkan Rupiah , apalagi ditambah dengan was-was-nya pasar menjelang pilpres yang agak hangat ini. Tidak mengherankan bila nilai tukar Rupiah-pun sempat menyentuh angka Rp 12,000/US$.

Kombinasi dua factor tersebut mengantar harga Dinar pada angka di atas Rp 2 juta kembali hari ini, setelah sekian bulan berada di kisaran Rp 1.8 juta – Rp 1.9 juta. Apakah pada kisaran angka di atas Rp 2 juta akan bertahan lama ?

Tidak ada yang tahu sebagaimana tidak ada yang tahunya outcome dari panasnya situasi Iraq saat ini dan hangatnya pemilu Presiden dalam tiga pekan kedepan. Bila kondisi Iraq tereskalasi, maka harga emas dunia akan cenderung naik lebih tinggi. Bila PEMILU presiden kita tidak berjalan mulus, nilai Rupiah-pun akan jatuh.

Maka seperti yang saya jelaskan berulang kali di situs ini sejak tujuh tahun lalu kami perkenalkan Dinar emas adalah Dinar emas bukanlah untuk spekulasi jangka pendek. Dia adalah instrumen untuk proteksi nilai dalam jangka panjang, termasuk proteksi nilai ketika dunia dan negeri ini lagi gaduh seperti yang kita hadapi hari-hari ini. Wa Allahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal