Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Kamis, 09 April 2015

Currency War : Belanda Tidak Lagi Jauh


Beberapa tahun lalu saya sering menulis tentang currency war, tetapi saat itu perang mata uang itu masih terasa jauh karena pemain-pemainnya bukan di sekitar kita. Saat itu yang berperang umumnya adalah Dollar Amerika, Yen, Yuan, Euro, Ruble dlsb. yang rata-rata negeri yang jauh dari kita. Hari-hari ini perang ini menjadi semakin dekat karena negeri jiran kita – Singapore – yang selama ini mata uangnya paling kuat, ikut-ikutan membuat kebijakan monetary easing yang menurunkan daya beli uangnya.

Pekan ini Singapore mengumumkan kebijakannya tersebut dengan alasan harga minyak dunia yang terus menurun, ekonomi yang masih cenderung lesu dan daya beli konsumen yang masih sulit di dongkrak. Walhasil negeri itu berusaha mendorong inflasi – menurunkan daya beli uangnya – agar ekonominya dapat terus berputar.

Di hari keputusan tersebut diambil, nilai mata uang Singapore langsung turun seperti dapat kita lihat pada grafik di bawah.

Perkembangan Daya Beli Singapore Dollar Sepekan Terakhir


Singapore adalah salah satu mitra utama kita dalam perdagangan, juga bagian dari negeri ASEAN. Maka keterlibatan Singapore dalam menurunkan daya beli uangnya menyusul negeri-negeri lain yang sudah melakukannya lebih dahulu di awal tahun ini sepeti Canada, Denmark, Uni Eropa dan Jepang – kemungkinan besarnya juga akan merembet ke negeri-negeri tetangganya – tidak terkecuali kita di Indonesia.

Melemahnya kembali Rupiah beberapa hari terakhir setelah sebelumnya sempat menguat, bisa jadi juga dampak darimonetary easing yang dilakukan oleh otoritas moneter Singapore tersebut. Dibawah adalah grafik pelemahan Rupiah beberapa hari pasca pengumuman Singapore tersebut.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD Sepekan Terakhir


Lantas apakah adanya currency war tersebut – dideklarasikan ataupun tidak, diakui keberadaannya ataupun tidak – berdampak pada kita sebagai individu ? tentu saja berdampak terutama bagi kalangan pekerja yang berpenghasilan tetap dalam satuan mata uang kertas.

Ketika pendapatan dalam satuan mata uang kertas tetap – kecuali pada saat adanya kenaikan gaji – bila nilai tukar  uang itu terus menurun, daya beli masyarakat pekerja pasti juga terus menurun. Dalam jangka pendek masyarakat pekerja tidak mudah merespon masalah ini karena umumnya kenaikan gajinya berkala tahunan ataupun waktu kenaikan jenjang karir.

Dampak ini berbeda dengan para pedagang benda riil, utamanya pendapatan mereka mengikuti turnover barang dagangannya. Penurunan nilai mata uang kertas dari penjualan barang dagangannya bisa ter-offset oleh naiknya turnoveryang disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang. Para pedagang juga relatif bisa lebih cepat merespon perubahan, misalnya dengan menjual produk lebih banyak, lebih bervariasi, merespon dengan perubahan harga dlsb.

Bila dalam sisi pendapatan posisinya berbeda antara masyarakat pegawai dan masyarakat pedagang, tidak demikian dengan posisi asset-nya. Bila asset berupa tabungan, dana pensiun, asuransi dlsb tersimpan dalam satuan mata uang kertas yang sama – maka keduanya akan sama-sama mengalami penurunan seiring dengan penurunan daya beli mata uang yang bersangkutan.

Dalam situasi inilah seperti kisah Resi Bisma yang takdirnya mati ditangan wanita (Dewi Srikandi) – dalam tulisan saya lima tahun lalu yang saya link-kan tersebut di atas – emas atau Dinar akan keluar sebagai pemenang dari Baratayudha-nyacurrency war.

Masyarakat yang tidak memahami situasi seperti ini bisa keliru dalam mengambil sikap, misalnya menjual emas/Dinarnya mumpung harga tinggi. Padahal harga tinggi ini justru mengindikasikan daya beli uang kertas yang lagi merosot – oleh Baratayudha currency war yang begitu kompleks. Justru saat seperti inilah safe haven dibutuhkan.

Kita tidak bisa tahu uang kertas apa  yang akan bisa selamat di medan perang Kurusetra ini, tetapi emas atau Dinar – mata uang yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur’an – insyaAllah akan tetap bisa menjadi alat tukar (medium of exchange), satuan nilai (unit of account) dan penyimpan nilai (store of value) – mata uang hakiki hingga akhir jaman. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal