Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Rabu, 04 November 2015

Peluang Unggul di Era Bioecenomy

Peluang Unggul di Era Bioeconomy

Tanpa banyak kita sadari, barang-barang yang dominan di sekitar kita mulai dari bahan bakar sampai perkakas rumah tangga, dari pakaian sampai alat-alat kesehatan dan kendaraan – begitu banyak yang berbasis bahan bakar fossil dan produk turunannya - economy yang seperti ini disebut fossil-based economy. Namun karena fossil tidak diproduksi ulang kecuali dengan waktu yang sangat panjang, beberapa negara maju kini tengah bersiap-siap mengganti fossil-based economy-nya dengan biomass-based economy atau secara ringkas disebut bioeconomy. 

Hampir semua yang saat ini berasal dari bahan bakar fossil dan produk turunannya, dapat digantikan dengan bahan dasar biomassa dan produk-produk turunannya. Nyaris apapun yang bisa dihasilkan dari fossil – yang merupakan produk dari energi matahari pada tanaman jutaan tahun lalu, bisa digantikan oleh produk energi matahari (fotosintesa) pada tanaman yang tumbuh kini.

Dalam menyongsong era bioeconomy ini, negeri inilah yang memiliki peluang terbesarnya – maka seharusnya kita yang memimpin dunia dalam hal ini. Mengapa demikian ?

Tempat-tempat tumbuhan dan ternak tumbuh terbaik – yang kemudian menjadi sumber biomassa itu membutuhkan tiga hal utama. Pertama adalah lahan yang subur, kedua adalah air hujan yang banyak dan ketiga adalah sinar matahari yang panjang (sekitar 12 jam) sepanjang tahun. Dimana tiga kriteria ini bertemu ? di negara tropis katulistiwa seperti kita ini !

Di negeri-negeri subtropis, seandainya toh lahan mereka subur – matahari tidak menyinari penuh sepanjang tahun. Bahkan di musim dingin, tanaman-tanaman berhenti tumbuh dan baru kembali tumbuh di musim berikutnya – maka musim berikutnya ini disebut musim semi.

Di negeri-negeri gurun, mereka dapat limpahan sinar matahari yang panjang – tetapi mereka hanya memiliki hujan yang sangat-sangat sedikit. Sehingga tidak banyak yang bisa tumbuh di negeri gurun.

Tetapi lahan yang subur, hujan yang melimpah dan matahari sepanjang tahun-pun tidak banyak memberi manfaat bila manusia yang tinggal didalamnya tidak cerdas. Ketika kita tidak cerdas dalam mengelola bumi ini, sumber daya yang melimpah tidak menjadikan kita unggul dibandingkan bangsa lain – malah bisa menjadi musibah seperti yang terjadi dengan musibah tahunan asap kita.

Lebih utama dari itu semua adalah petunjuk-petunjukNya yang sangat detil dan meliputi segala sesuatu (QS 2:185 dan 16:89). Maka ketika petunjuk ini tidak kita gunakan, kecerdasan kita hanya akan menghasilkan ilmu-ilmu dzon – dugaan-dugaan yang sementara kelihatan benar tetapi baru kemudian hari diketahui kesalahannya.

Maka ketika kita bisa mengolah bumi yang subur, air hujan yang melimpah dan matahari sepanjang tahun dengan kecerdasan dan petunjukNya yang sudah diberikan ke kita – saat itulah kita akan menjadi umat yang unggul seperti yang dijanjikanNya : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS 3:139).

Infografis di bawah  adalah ringkasan dari perbagai peluang itu dan sumber daya yang diperlukan untuk menggarapnya. Bahasan lengkap tentang bagaimana kita menggarap peluang ini, bagaimana mengintegrasikan sumberdaya yang diperlukan dlsb. InsyaAllah akan disampaikan di ceramah penutupan program pesantren sarjana di  Madrasah Al-Filaha, Jonggol Farm 9 November 2015 mulai  jam 9 pagi. Acara ini bisa dihadiri oleh umum.

Bagi pembaca yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya, bahasan yang sama juga akan disampaikan dalam Seri Kuliah Pemikiran Islam keesokan harinya – di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro tanggal 10 November 2015 mulai jam 9 pagi. Untuk yang mau hadir, silahkan registrasi via sms di no 08562685995.

Bagi yang tidak bisa hadir dalam diskusi langsung tetapi ingin tahu lebih detilnya, insyaAllah secara bertahap kita lengkapi tulisan-tulisan di situs ini atau datang langsung ke Startup Center – Depok.

Umat ini sungguh didesign untuk unggul berdasarkan kutipan ayat tersebut di atas, mudah-mudahan kita semua bisa memenuhi persyaratannya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal