Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 16 November 2015

Siapa yang Mengaduk Teh Kita?

Siapa Yang Mengaduk Teh Kita ?

Suatu hari di rumah Pak Kyai penuh dengan tamu dari perbagai kalangan, hari itu beliau akan memberikan pelajaran penting bagi para para tamunya. Sebelum pelajaran dimulai pembantunya datang dengan menyajikan minuman teh dengan gula yang terpisah – belum diaduk. Maka ketika Pak Kyai hendak memulai pelajaran beratnya berupa hikmah amal di antara iman dan do’a, beliau menyampaikannya dengan cara yang ringan yaitu seperti kita mengaduk gula di dalam teh.

Bagian dari keimanan kita adalah Allah menjamin kecukupan rezeki kita karena Dia-lah Sang Maha pemberi rezeki itu. Bagian dari janji Allah atas rezeki kita itu, ditakdirkanNya pula sekian banyak manusia dengan posisi atau tugasnya masing-masing.

Ada yang berada di kebun menanam teh, ada yang di pasar melakukan jual beli teh, ada pekerjaan kita yang memungkinkan kita bisa membeli teh tersebut dan seterusnya.

Tetapi ketika teh sudah berdampingan dengan gulanya di depan mata kita sekalipun, teh dan gula tidak bercampur dengan sendirinya. Perlu amal berupa gerakan tangan kita untuk mengaduknya, dari situlah kemudian teh yang kita minum menjadi manis.

Ketika teh sudah tersaji di depan mata berdampingan dengan gulanya sekalipun, tidaklah cukup dengan iman dan do’a kita untuk menjadikan gula tersebut bergerak sendiri masuk ke gelas teh dan mengaduk dirinya sendiri. Perlu gerakan tangan kita untuk mengaduknya.

Itulah sebabnya mengapa yang dijanjikan oleh Allah kehidupan yang baik (QS 16:97), dan yang dijanjikan akan memimpin dunia (QS 24:55) – juga orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Amal saleh inilah yang menjadi sarana untuk mendaratkan rezeki melimpah yang komponen dasarnya sudah dihantarkan oleh Allah sampai di depan mata kita.

Sama dengan ketika tangan kita tidak mengaduk gula dalam teh tersebut – teh tidak menjadi manis – demikian pula ketika kita tidak mengolah unsur-unsur dasar dari rezeki yang ditaburkan Allah di sekeliling kita, rezeki tidak mendarat dengan sendirinya ke genggaman tangan kita.

Allah bentangkan tanahnya yang subur di bumi kita, dicurahkan hujannya yang lebat dan dipancarkan sinar mataharinya yang melimpah – tetapi biji-bijian bahan pangan utama kita tidak tumbuh dengan sendirinya, perlu tangan kita untuk bergerak minimal memilih benihnya yang baik, menebarkannya,  dan baru kemudian memetik hasilnya pada waktu yang sesuai.

Demikian pula dengan buah-buahan, kurma, anggur, apel, jeruk dan berbagai buah-buahan lainnya tidak ujug-ujug tumbuh di tanah kita. Perlu ada yang belajar membibitkannya, menanamnya, merawatnya dst . hingga pohon-pohon itu berbuah sekian tahun kemudian.

Lho, tanpa kita menanam bukankah sudah ada orang lain yang menanamnya ? sehingga tinggal kita menikmatinya saja ? Bisa saja demikian. Tetapi ketika kita membiarkan orang lain yang melakukan itu semua, itu menjadi amal saleh orang lain tersebut.

Ketika semua-semua yang melakukan mereka, semua amal saleh diborong oleh orang lain dan kita tinggal menikmatinya – maka sejalan dengan ayat-ayatNya tersebut di atas –  yang memimpin dunia saat ini juga orang lain, bukan kita ! kemudian kita berteriak-teriak tidak mau dimpimpin mereka, padahal kita juga yang tidak melaksanakan tugas untuk beramal saleh ini.

Sama dengan teh dan gula tersebut di atas, kalau yang mengaduknya kita sendiri – kita bisa mengira-ngira, semanis apa minuman teh yang kita kehendaki. Ketika kita membiarkan orang lain yang mencampur dan mengaduknya, kadang terlalu manis yang membahayakan kesehatan kita, kadang terlalu pahit yang tidak enak diminum. Maka kinilah saatnya kita yang mencampur dan mengaduk gula ke dalam teh kita sendiri ! InsyaAllah kita pasti bisa, lha wong tinggal mencampur dan mengaduk-aduknya. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal