Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Senin, 01 Februari 2016

Integrated Organic Farming Workshop 12-13 Maret 2016

Integrated Organic Farming Workshop 12-13 Maret 2016

Persiapan workshop yang ditunggu-tunggu itu kini Alhamdulillah mendekati final, detail program dan biayanya sudah dapat di-download di link berikut. Program ini kami buat dalam bentuk workshop atau lokakarya karena dimaksudkan untuk membekali peserta dengan pengetahuan maupun ketrampilan yang cukup untuk mampu mengimplementasikan suatu project Integratied Organic Farming (IOF).

Sayur organic yang bisa diproduksi di sekitar kita

Pohon buah yang tidak berhenti berbuah
Lantas project seperti apa yang akan bisa dilakukan oleh para peserta setelah mengikuti IOF worksop ini ? Peserta bisa mengimplementasikan untuk project-nya masing-masing, ataupun kalau belum punya ide – bisa bergabung dalam project yang dirumuskan bersama-sama peserta lain – yang merupakan scale-up dari model IOF yang ada di lokasi workshop.

Intisari dari IOF adalah integrasi 12 unsur yang sudah saya jelaskan di tulisan tentang Integrated Organic Farming pekan lalu. Duabelas unsur ini bila disarikan akan menjadi tiga unsur dasar – yang kita butuhkan untuk sukses di bidang bisnis apapun – tidak terkecuali di bidang IOF ini. Tiga unsur dasar yang harus bisa kita integrasikan tersebut adalah pasar, skills dan modal.



Pasar adalah lokomotif dalam setiap usaha, untuk contoh kasus yang ada di lokasi workshop  pasar ini berupa agrowisata yang melibatkan hotel dan restoran yang menjadi bagian integral dari kegiatan pertanian organic di lokasi yang sama. Challenge yang akan diberikan ke peserta workshop adalah bagaimana bisa membangun pasar organic tetapi dengan target ukuran yang lebih besar, misalnya melibatkan suatu kota, provinsi dst. Peserta akan dipandu merumuskan visi besar ini sekaligus mempersiapkan langkah-demi langkah implementasinya.

Penghijauan yang enak dimakan


Setelah visi pasar terumuskan, peserta akan diajak untuk membuat perencanaan yang terkait dengan skills apa yang dibutuhkan untuk bisa membangun dan mengisi pasar tersebut. Karena workshop kali ini fokusnya adalah pertanian organic , maka skills utama yang diisikan tentu  yang terkait dengan  hal ini. Skills lain dapat diisikan secara bertahap dalam berbagai bentuk program agroventure berikutnya.

Sumber nutrisi tinggi di sekitar kita


Di lokasi workshop misalnya peserta akan bisa melihat aneka buah-buahan yang tumbuh dan berbuah sangat banyak sepanjang waktu, bukan hanya sekedar berbuah tetapi buah-buahan di lokasi ini rata-rata lebih manis dari buah-buahan sejenis di tempat lain. Peserta juga akan menyaksikan bagaimana seluruh kebutuhan sayur di restoran dan hotal di lokasi agrowisata ini dipenuhi dari hasil kebun sendiri.

MasyaAllah laa quwwata illa billaah, hanya Allah yang bisa menumbuhkan buah-buahan dan sayuran yang begitu indah dan rasa yang begitu lezat. Lantas dari sisi ikhtiari manusia, apa yang bisa kita lakukan untuk menanam buah-buahan dan sayur sebagus ini ? Inilah antara lain hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan ditiru dari lokasi workshop semacam  ini.

Keindahan yang lezat


Bagaimana kita bisa menanam buah-buahan dan sayuran  dengan penuh kasih sayang, dengan memberikannya nutrisi yang sangat lengkap. Dan nutrisi inipun tidak ada yang dibeli dari luar, semua bahan bakunya rata-rata ada di daerah pertanian maupun perkotaan, proses pembuatannya-pun sangat sederhana sehingga bisa dibuat oleh siapapun yang berminat melakukannya. Demikian pula bila ada penyakit tanaman, obatnya juga dari aneka herbal yang sumbernya ada di lokasi ini. Inilah esensi dari Integrated Organic Farming itu.

Setelah pasar dan skills mulai ada – maka  masalah berikutnya yang harus diatasi adalah modal. Karena kendala utama yang dihadapi petani umumnya selain  pasar dan skills adalah modal yang enggan datang. Kalau  pasar dan skills sudah teratasi –  seharusnya modal-pun tidak akan menjadi masalah.

Namun perlu diketahui peserta bahwa dunia perbankan pada umumnya tidak tertarik untuk membiayai project-project pertanian kecuali untuk jenis industri pertanian yang well established seperti sawit dan karet – yang keduanya kini juga lagi down. Lantas dari mana project-project pertanian ini akan didanai ?

Melalui workshop inilah fasilitator workshop akan berbagi strategi dan pengalaman pendanaan project pertanian melalui jalur private equity, venture capital, mudharabah/PLS (profit and loss sharing) dlsb. Menjadi bagian dari workshop ini adalah sharing tentang berbagai jalur permodalan alternatif tersebut – diantaranya juga bagaimana Startup Center Indonesia berhasil menempatkan salah satu startup dibidang agro-nya yang kini menjadi bagian dari 500 Startups di Silicon Valley – Amerika Serikat.

Workshop kemudian akan dirangkum dengan action plan masing-masing peserta, what next setelah workshop ini – dan bagaimana peserta workshop  bisa saling bersinergi membentuk jaringan yang bervisi besar untuk menutup celah pangan – food gap – yang semakin menganga, dengan mulai berbuat sesuatu yang kita bisa lakukan saat ini.

Pembaca yang berminat untuk bergabung dalam workshop ini dapat mengetaui lebih detail sekaligus mendaftar melalui brosur yang dapat di-download di sini, atau kontak ke ceo@agrore.com. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal