Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO

Selamat Datang di GERAI DINAR SIDOARJO


Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, informasi pengguna m-dinar. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.

TIPS Menyimpan Emas & Perak

TIPS !!!
1. Simpan di tempat aman semisal brankas, box emas atau kaleng anti karat.
2. Hindari dari Api dan Air serta tempat yang kelembabannya tinggi.
3. Hindari perawatan berlebih seperti mencuci dengan memberi hansanitiser, cukup dengan menggunakan tisu dengan lembut.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Jaga Sertifikat pada Dinar dan Dirham, jangan sampai rusak letakkan pada tempat penyimpanan yang rapi

Pencarian

Jumat, 08 April 2016

Urban Farming Site - Business Model

Urban Farming Site – Business Model

Bagi Anda yang tengah ingin pindah kwadran dari Employee ke Business Owner atau bahkan Investor, kami di Startup Center Indonesia @ Depok  kini siap mengeluarkan business model anyar di kategori Agribusiness – namun dengan konsep yang sama sekali berbeda.  Business Model baru ini kami beri nama Urban Farming Site (UFS), pertanian skala kecil di daerah perkotaan yang sangat mungkin di scale-up. Ini untuk mengantisipasi sekaligus merespon kebutuhan akan fresh and healthy food yang akan terus meningkat di masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan dan kemandirian.

Konsepnya sederhana sebenarnya, yaitu kami sudah siapkan contoh model yang komplit untuk bertani di pusat perkotaan. Mulai dari standar Green House, media tanam, nutrisi tanaman, system pengairan yang paling efektif, know-how/pelatihannya, sampai juga kerjasama pengembangan pasarnya.

Secara ringkas, business modelnya kami tuangkan dalam business canvas dibawah. Target pasarnya adalah menyasar masyarakat yang sudah sadar akan makanan yang segar, sehat dan bernutrisi tinggi – selain juga menyasar masyarakat umum di lingkungannya masing-masing.


Urban Farming Site - Business Model by Startup Center Indonesia @Depok


Distribution channel untuk produknya kita bangun bersama antara pengelola UFS dengan Startup Center, mulai dari teknologi aplikasi di 101salads yang insyaAllah akan segera bisa dites di Android maupun iOS, sampai juga distribution channel standard direct selling ke lingkungan dan mitra-mitra strategis.

Mitra strategis ini bisa rumah sakit, perkantoran, pabrik dan tempat-tempat dimana orang banyak berkumpul di suatu lokasi. Saat inipun sudah ada rumah sakit besar pemerintah yang mengundang kami untuk bekerjasama, tinggal mengisi teamnya saja.

Untuk customer relationship kami akan bantu dengan standar edukasi, leaflets, sharing event di lokasi UFS, selain juga melalui public campaign, tulisan-tulisan, creative video dlsb. yang insyaallah akan terus kami produksi.

Lantas apa yang ditawarkan ke public dengan adanya UFS ini ? pertama yang jelas masyarakat akan memiliki akses untuk bahan pangan bernutrisi tinggi seperti microgreens misalnya , maupun sayur-sayuran yang bener-bener segar - dipotong menjelang penyajian – inilah yang kami sebut Redefined Fresh !

UFS juga  diharapkan berdampak sosial tinggi karena menyadarkan masyarakat bahwa ternyata mereka bisa bertani di lingkungan perkotaan mereka, mereka bisa memproduksi makanannya sendiri. Ini akan menjadi kontribusi nyata masyarakat pada upaya untuk membangun ketahanan pangan yang sesungguhnya.

Lantas untuk menjalankan UFS dibutuhkan apa ? hanya dibutuhkan green house standard plus alat-alat bertani sederhana, media tanam, nutrisi tanaman yang organic, bibit-bibit dan segala sarana penunjang yang dibutuhkannya. Semua insyaAllah telah kami organisasikan supplier masing-masing.

Keahlian apa yang dibutuhkan untuk menjalankan UFS ini ? Tidak harus petani yang berpengalaman untuk menjalankan Urban Farming Site ini, asal mau belajar saja sehari seperti mengikuti Urban Farming Worksop yang kami adakan tanggal 23/24 nanti – maka selanjutnya tinggal mengasah ketrampilan di lapangan, juga dengan panduan terus menerus dari kami.

Untuk suksesnya UFS Anda, kami juga akan dukung dengan Key Partners yang terdiri dari kami sendiri mapun mitra-mitra strategis lainnya yang nantinya akan dibutuhkan dari waktu ke waktu.

Pertanyaan berikutnya  yang paling penting adalah berapa modal yang dibutuhkan untuk membangun UFS di lingkungan Anda ? tergantung dari apakah lahan sudah ada atau belum, kalau lahan harus menyewa maka mungkin ini yang menjadi fix cost terbesarnya. Satu unit UFS dibutuhan sekitar 200 m2 lahan, separuh digunakan untuk Green House dan separuh untuk aneka aktivitas lainnya.

Tetapi andaikan tanah harus disewa sekalipun, perhitungan kami investasi awal satu unit UFS tidak akan lebih mahal dari 1 unit mobil keluarga entry level – di kisaran Rp 250 juta-an. Bukan modal yang besar untuk memulai usaha sektor riil Anda sendiri.

Lantas berapa returnnya ? tergantung dengan ada tidaknya mitra strategis berupa captive market Anda. Tetapi estimasi kami di kisaran 25% - 40 % return per tahun bila Anda yang menanganinya dengan terjun sendiri, atau sekitar separuhnya bila Anda memerlukan mudharib untuk menanganinya sehari-hari.

Urban Farming Site @Startup Center Indonesia - Depok


Namun sebenarnya bukan target keuntungan materiil ini saja yang penting untuk diniatkan dalam usaha seperti ini, niat untuk mulai berbuat memberi makan – menempuh jalan yang mendaki lagi sukar , membangun ketahanan pangan masyarakat secara nyata, mengganti makanan yang High Energy Density – But Low Nutrition – dengan makanan yang sehat dengan hight nutrition, hasil kita sendiri – ini lah yang insyaAllah akan lebih membahagiakan kita di dunia dan akhirat.

Kami hanya mengajak dan menunjukkan jalan kesana, karena yang menunjukkan suatu kebaikan insyaAllah akan mendapat pahala yang sama dengan yang melaksanakan kebaikan itu sendiri. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERGERAKAN HARGA DINAR EMAS 24 JAM

Mengenal Dinar dan Dirham
Standarisasi berat uang Dinar dan Dirham mengikuti Hadits Rasulullah SAW,”Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk Madinah” (HR. Abu Daud). Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 642 Masehi bersamaan dengan pencetakan uang Dirham pertama di Kekhalifahan, standar hubungan berat antara uang emas dan perak dibakukan yaitu berat 7 Dinar sama dengan berat 10 Dirham.
Berat 1 Dinar ini sama dengan 1 mitsqal atau kurang lebih setara dengan berat 72 butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya . Dari Dinar-Dinar yang tersimpan di musium setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat maka di ketahui bahwa timbangan berat uang 1 Dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4.25 gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos dan mata uang Yunani yang disebut Drachma.
Atas dasar rumusan hubungan berat antara Dinar dan Dirham dan hasil penimbangan Dinar di musium ini, maka dapat pula dihitung berat 1 Dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975 gram .
Standar kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association(LBMA).
Seperti di awal Islam yang menekankan Dinar dan Dirham pada berat dan kadarnya - bukan pada tulisan atau jumlah/ukuran/bentuk keping - maka berat dan kadar emas untuk Dinar serta berat dan kadar perak untuk Dirham produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk kita sebut sebagai Dinar dan Dirham Islam zaman sekarang.
Seluruh Dinar dan Dirham yang diperkenalkan & dipasarkan oleh Gerai Dinar adalah produksi langsung dari Logam Mulia - PT. Aneka Tambang, Tbk..
Copas dari Buku "Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham " oleh : Muhaimin Iqbal